siap siaga.... 1..2..3..


Kamis, 20 Oktober 2011

Teruntuk para aktivis Dakwah

copas dari blog seorang aktivis dakwah

Kepada kalian yang mempertautkan hati di jalan dakwah ....
Kepada kalian yang menjalin ikatan kasih dalam indahnya ukhuwah ....
Kepada kalian yang merindukan tegaknya syari’ah ....
Kepada kalian, ana tulis sebuah
 surat cinta ....
Karena bersama kalian ku temukan cinta di jalan dakwah ....
Kasih dalam
 jihad fi sabilillah ....
Uhibbukum FILLAH …. LILLAH ….
Teruntuk para aktivis dakwah,

Dakwah berdiri di atas aqidah yang kokoh, ibadah dan ilmu yang shohih, niat yang lurus, dan iltizam yang kuat
Dakwah adalah proyek besar membangun peradaban umat
Dakwah adalah jalan yang sukar dan terjal
Dakwah adalah jalan yang sangat panjang
 
Dakwah penuh dengan gangguan, cobaan, dan ujian
Dakwah bukan jalan yang ditaburi bunga dan wewangi kesturi
Dakwah butuh komitmen yang kuat dari pengembannya
Dakwah memerlukan kemurahan hati, pemberian dan pengorbanan tanpa mengharapkan hasil, tanpa putus asa, dan putus harapan
Dakwah butuh pengorbanan dan kesungguhan
Dakwah butuh kesabaran dan keistiqomahan


Teruntuk para pejuang,

Sudah teguhkah azzam yang kau pancang ???
Benarkah perjuanganmu karena ALLAH ???
Mundurlah, dan luruskan kembali niatmu,
 jika:
Nafsu masih merajaimu
Kilauan permata masih menyilaukanmu
Kesenangan dunia masih melenakanmu
Syaithan masih bersarang di dadamu dan menjadi teman setiamu
Kenikmatan semu masih membuaimu dan menutup mata batinmu
Percayalah, semua itu adalah keindahan sesaat yang akan menggoyahkan tekadmu. Allah Azza Wa Jalla sengaja ciptakan itu sebagai ujian bagimu!
Berbahagialah jika kau menjadikan Allah ‘Azza wa Jalla sebagai tujuan akhirmu, puncak kerinduanmu. Dan jadilah antum sebagai orang-orang yang beruntung!


Untuk jiwa-jiwa yang merindukan kemenangan
Untuk setiap diri yang mengaku sholih
Untuk mereka yang mengajak kepada jalan yang lurus
Untuk mereka yang saling menasehati dalam kebenaran dan kebaikan
Ketika jalan yang kalian tempuh begitu sukar, ketika amanah yang kalian emban begitu berat, ketika tanggung jawab yang kalian pikul begitu banyak, terkadang kalian lupa dengan azzam yang kalian tanam sebelumnya, kalian lalai dan terlena. Kalian lupa membersihkannya, membidiknya, mengontrolnya, memuhasabahinya, dan lupa untuk meluruskannya kembali. Apakah dunia yang fana lebih kau cintai daripada kampung akhirat yang kekal abadi?


Duhai para pecinta ALLAH
Duhai yang meneladani Muhammad Rasulullah
Duhai yang menjadikan Al-Quran sebagai pedomannya
Duhai yang berjihad di jalanNya dengan sebenar-benarnya jihad
Duhai yang memburu syahid sebagai cita-cita tertingginya


Dakwah telah memanggilmu!
Umat menunggu pencerahan darimu!
Letih sudah mata ini menyaksikan kemaksiatan merajalela.
Lelah sudah kaki melangkah, karena setiap jengkal yang dipijak, bumi merasa terdzolimi oleh manusia-manusia tak beradab.
Lunglai tubuh ini ketika mendapati hukum-hukum Allah diganti dengan hukum-hukum makhluk yang hanya menebar kerusakan.
Perih hati ini ketika menemukan thoghut-thoghut bersarang di dalamnya.
Menangis batin ini menyaksikan saudara-saudara seiman, seislam, dan seaqidah saling caci, saling menyalahkan, saling bermusuhan. Lalu ke mana perginya ukhuwah?
Apakah ukhuwah hanya berlaku pada segolongan atau sekelompok umat yang bernaung dalam satu jamaaah?


Wahai yang mengaku diri aktivis haroki,

Sudah benarkah aktivitas yang antum jalani dalam menyeru manusia ke jalan ALLAH?
Serulah dirimu sebelum kau menyeru orang lain.
Sudahkah ghiroh yang kau miliki kau poles dengan ilmu yang shohih? Karena semangat saja belum cukup! Teruslah tholabul
ilm..
Sudah efektifkah syuro-syuro antum?
Apa yang ada dalam syuro hanya obrolan sia-sia yang mengundang tawa?
Senda gurau tak bermakna?
Tak ada lagi kesungguhan dan fokus menyelesaikan masalah?
Terlalu banyak basa-basi dan kata-kata tak berarti?
Bagaimana cara antum merumuskan, mengatur strategi jitu, menyusun konsep, menetapkan target, men-SWOT, dan lain sebagainya, sudah syar
ikah?
Sudahkah antum pantau terus niatmu agar tetap lurus di awal, di tengah, sampai ke penghujungnya?
Di sini niat dan tujuan harus selalu di luruskan. Bukan demi keegoisan masing-masing individu atau jamaah, tapi demi tegaknya Dienullah.
Lalu, bagaimana kenyataannya di lapangan?
Teknis yang telah antum usahakan bersama?
Apakah ada titik-titik noda di dalamnya?
Hijab yang semakin longgar, virus merah jambu yang semakin menyebar, ukhuwah yang kian memudar, barisan yang terpencar. Atau mungkin sms-sms taujih yang menyebar di kalangan ikhwan dan akhowat yang kemudian mengotori hati-hati mereka, menodai niat tulus mereka. Dari kata-katanya, ada rasa kagum pada ghirohnya, salut pada keteguhannya, simpatik pada ke-haroki-annya, dan tersanjung pada perhatiannya. Benih-benih inilah yang akan tumbuh bersemi di hati dan mengefek pada amal sehari-hari.
Mungkin saja fenomena-fenomena itu yang mengurangi keberkahan dakwah sehingga ALLAH
Azza wa Jalla belum mau menghadiahkan kemenangan itu pada kita! Karena di samping menyeru kepada kebenaran, tentara-tentara Allah itu juga menggandeng kemaksiatan, apapun bentuknya! 


Akhi wa Ukhti ....

Di mana antum berada saat saudara-saudara antum di belahan bumi yang lain sedang megangkat senjata, menghadang tank-tank zionis, melempar bom dan batu kerikil di medan intifadhah?
Di mana antum saat mereka berburu syahid? Yang mereka pertaruhkan adalah nyawa, akhi! Nyawa, ukhti! NYAWA!
Jika darah tak mampu antum alirkan, maka di mana saat saudara-saudara antum sedang bermandi peluh menyiapkan kegiatan-kegiatan dakwah, acara-acara syiar Islam, daurah, bakti sosial, dan seabrek agenda-agenda dakwah yang lain.
Di mana antum saat yang lain sedang membuat publikasi, mendesain dekorasi, menyediakan konsumsi, atau menyebar proposal, mencari dana ke sana ke mari? Semua demi kelancaran acara. Demi syiar Islam! Agar dakwah terus menggaung di berbagai penjuru. Agar Islam tetap berdetak di jantung masyarakat. Masyarakat yang kini telah hilang jati dirinya sebagai hamba ALLAH. Masyarakat yang kini malu mengaku sebagai Muslim. Masyarakat yang kini phobi dengan syari
at Islam. Ya, masyarakat itu kini ada di sekeliling kita. Mereka hadir di tengah-tengah kita. Mereka adalah objek dakwah kita!


Wahai yang masih memiliki hati tempat bersemayamnya iman, apakah ia tidak lagi bergetar kala ayat-ayatNya diperdengarkan?
Apakah ia tak lagi geram ketika melihat kemungkaran terjadi di hadapannya?
Wahai yang memiliki mata yang dengannya antum bias melihat indah dunia, apakah ia tak lagi menangis saat dikabarkan tentang azab, ancaman, dan siksaan?
Apakah ia tak lagi meneteskan cairan hangatnya ketika bangun di tengah malam dalam sujud-sujud panjang?
Apakah ia tak lagi mengalirkan butiran-butiran beningnya ketika melihat saudaranya yang seaqidah didzolimi, dirampas hak-haknya, dilecehkan dan di aniaya, bahkan dibunuh karena mempertahankan diennya?


Ke mana kalian wahai aktivis dakwah?
Di mana kini antum berada?
Sedang bersantai ria di kamar sambil mendengar nasyid kesukaan?
Terbuai di atas kasur dengan bantal empuk dan selimut tebal?
Bersenda gurau bersama kawan-kawan?
Membaca novel-novel picisan?
Atau…sedang melamun memikirkan sang pujaan?


Kepada kalian yang sedang menanti hadirnya belahan jiwa…
Masih perlukah romantisme di saat nasib umat sedang berada di ujung tombak?
Masih perlukah gejolak asmara tumbuh dan bersemi di jiwa?
Membuat otak sibuk memikirkannya, membuat setiap lisan tak henti menyebut namanya, membuat setiap hati tak tenang, resah, dan gelisah menunggu hadirnya.
Masih perlukah virus merah jambu menjangkiti rongga-rongga hatimu? Melemahkan sendi-sendimu, menggoyahkan benteng pertahananmu, merapuhkan tekadmu, menenggelamkanmu dalam samudera cinta mengharu biru.
Masih perlukah semua perasaan itu kau pelihara, kau tanam, kau pupuk, kau siram, dan kau biarkan tumbuh subur dalam hatimu?

Wahai aktivis dakwah, sungguh perasaan itu fitrah! Kau pun sering berdalih bahwa itu adalah anugerah. Sesuatu yang tak bisa dinafikan keberadaanya, tak bisa dielakkan kehadirannya. Cinta memang datang tanpa diundang. Cinta memang tak mampu untuk memilih, kepada siapa dia ingin hinggap dan bersemi. Dia bisa menghuni hati siapaun juga, tak terkecuali aktivis dakwah! Sekali lagi, cinta itu fitrah!
Namun wahai ikhwah yang mewarisi tongkat estafeta dakwah, bisa jadi perasaanmu itu menghalangimu untuk mengoptimalkan kerja dakwahmu.
Bisa jadi perasaanmu itu mengganggu aktivitas muliamu.
Bisa jadi perasaanmu itu mengusik hatimu untuk mundur dari jalan dakwah yang kau tempuh.
Bisa jadi perasaanmu itu membelenggumu dalam cinta semu.
Dan yang terparah, bisa jadi perasaanmu itu menggeser posisi Rabbmu dalam tangga cintamu.
Tanpa kau sadari!
Yang kau ingat hanya dia!
Yang terbayang adalah wajahnya.
Yang kau pikirkan kala dia menjadi partner dakwahmu seumur hidup, membangun pernikahan haroki, menemanimu membina keluarga dakwah dan menjadikannya abi/ummi dari jundi-jundi rabbani…ah indahnya!
Yang ada di sholatmu, dia.
Yang ada di tilawahmu, dia.
Yang ada di bacaan ma’tsuratmu, dia. Yang ada di benakmu, dia.
Yang ada di aktivitasmu, dia. Hanya ada dia, dia, dia, dan dia!


Benarkah itu wahai saudaraku?
Mari kita jawab dengan serentak....na
udzubillahi min dzaalik!
Ke mana cinta ALLAH dan RasulNya kau tempatkan?
Di mana dakwah dan jihad kau posisikan?
Astaghfirullahal
adziim...
Dakwah hanya dimenangkan oleh jiwa-jiwa bermental baja, bertekad besi, berhati ikhlas. Ora
ng-orang beriman yang mengatasi persoalan dengan ilmu yang shohih dan memberi teladan dengan amal.
Perjalanan panjang ini membutuhkan mujahid/ah perkasa yang mampu melihat rintangan sebagai tantangan, yang melihat harapan di balik ujian, dan menemukan peluang di sekeliling jebakan.
Ke mana militansi yang antum miliki?
Ke mana ghiroh membara yang antum punya?

Pejuang sejati adalah mereka yang membelanjakan hartanya di jalan dakwah, menjual dunianya untuk akhiratnya, mengorbankan nyawanya demi jihad fisabilillah, menggunakan seluruh waktu dan sisa umurnya untuk memeperjuangkan dan mengamalkan Islam.
Dakwah
 TIDAK BUTUH aktivis-aktivis MANJA!
Dakwah
 TIDAK BISA DIPIKUL oleh orang-orang CENGENG, MENTAL-MENTAL CIUT, NYALI YANG SETENGAH-SETENGAH, dan GERAK YANG LAMBAN!
Barisan dakwah harus disterilkan dari prajurit-prajurit yang memiliki sifat-sifat seperti di atas (manja, cengeng, mental ciut, nyali setengah-setengah, ragr-ragu, dan lamban bergerak). Karena, keberadaan mereka hanya akan menularkan dan menyebarkan aroma kelemahan, kerapuhan, kepasrahan, dan kekalahan di tengah-tengah barisan.
Dakwah butuh pejuang-pejuang tangguh untuk mengusungnya.
Dakwah butuh orang-orang cerdas untuk memulainya, orang-orang ikhlas untuk memperjuangkannya, orang-orang pemberani untuk memenangkannya!
Antumlah orang-orang terpilih yang mengukir sejarah itu!

Rabu, 05 Oktober 2011

Aku, Kamu, Dia dan GEMMA

klo sebelumnya ada kesan-kesan dari para ikhwan ganteng gemma, sekarang giliran para akhwat tangguh gemma yang akan mencurahkan isi hatinya tentang pengalamannya bersama gemma.. yuuuuuk dibaca.. ^__^

>> Alhamdulillah….
Selama Ramadhan banyak sudah kegiatan “GEMMA”dapat dilaksanakan dengan baik.
Sahur on the road, buka bersama dengan anak yatim dan dhuafa serta I’tikaf.
Ramadhan tahun inilah yang sangat berkesan bagi diriku karena banyak sekali ilmu yang saya dapat.
Semangat yang tak kenal lelah teman-teman GEMMA dengan tulus dan ikhlas dalam mencari Ridha-Nya inilah yang membuat aku enggan meninggalkan “GEMMA”.
Subhanallah…..
Apakah ini yang dinamakan dengan bersaudara karena ALLAH???

      From
Yulia Agustina

>>Kepanitiaan Ramadhan kali ini buat aku berassssa!!! Banget… Duch…
Rasa solidaritas yang lebih baik qu rasa…. Terutama buat team sehat (Gemma Medical Team) walau Cuma 4 hari bersama, tapi ada banyak hal yang sudah ku dapat, yang InsyaAlloh itu smua akan berguna, semoga alloh member balasan yang setimpal….
Buat teman2 Gemma terima aciiiiih….bgt atas perhatiannya ke aq…. hehehe….
*Ia*

>> Bismillah….
Assalamu’alaikum.Wr.Wb.
Alhamdulillah, segala Puji bagi Allah yang mempertemukan kita dalam naungan CintaNya, Insya Allah!!
Begitu banyak kisah tercipta menjadi kenangan.
Proses ta’aruf, tafahum dan takaful pun terbentuk sendirinya.
Perbedaan karakter tak membuat kita terpecah, ustru saling melengkapi dan menjadi warna di GEMMA.
Jangan pernah berhenti mengGEMMAkan CintaNya.
Tetaplah berdampingan dan saling mengingatkan, walau kerikil-kerikil itu menggoda semangat kita….
KEEP HAMASAH…. KEEP ISTIQOMAH…. KEEP LOVE IN GEMMA !! ALLAHU AKBAR !! Teruslah berjuang sahabat2ku….
Setiap lelah dan air mata kalian akan menjadi saksi disana.
Insya’Allah wajah-wajah yang berseri karena CahayaNya…
Surgapun tersenyum menanti kita…. Aamin ya Rabb..
“Jika engkau menolong agama Allah, Allah pasti menolongmu… Dan meneguhkan kedudukanmu.”
Pastikan dirimu selalu ada dalam barisan Da’wah ini…
Bersama GEMMA berbagi CintaNya….
Alhamdulillah…. Wal’afwu minkum wassalamu’alaikum.Wr.Wb
“Aku yang menginginkan CintaNya”
Maa Uriidu Illa RidhoKa
<ULFA>

>> Pesan & Kesan I’tikaf 1431 H
I’tikaf tahun ini BEDA!
I LOVE U FULL MY FRIENDS!
Tetap menjadi yang terbaik!
Tetap semangat!
Keep Smile!
J Wiji

>> Apapun yang terjadi, menorehkan sebuah catatan yang indah untuk dijadikan sebagai ‘Kisah Klasik Masa Depan’

Do your BEST !
Keep Istiqomah and Stay Iffah…

*_Nita_*

>> Kesan & Pesan

Tidak bisa di ungkapkan nih…. Coz disini sangat luar biasa loh…
Pelajaran yang tidak bias di dapat dari tempat yang mahal(bangku kuliah)…
TETAP SEMANGAT…!!!
and JANGAN MENYERAH APAPUN YANG TERJADI….
ALLAHU AKBARR….!!
Wassalam
  **Yan** 

>> Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalaamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh
Ikhwah fillah…
Kesan & Pesan tuk GEMMA on Ramadhan 1431 H

Kesan ane…. Subhanallah walhamdulillah….tuk amaliah2 yang di lakukan.
Semoga keikhlasan selalu berada dalam hati2 kita. Ane bersyukur bias berkumpul dengan teman2 Shalih, InsyaAllah….
Apalagi, terciptanya ukhuwah yang indah... ALLAHU AKBAR!!! 3x
Keep On Learn, guys….

Pesan ane….
·        Ridho Orangtua, Ridho ALLAH SWT
·        Luruskan niat hanya karena ALLAH SWT & RasulNya
·        Berkata baik atau diam
·        Penerimaan yang baik merupaka sikap muslim sejati J

Billahi taufiq walhidayah ridho wal inayah
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh….

 _Ummy Athiyyah binti Hasanuddin Tasmad_

>>Segala Puji bagi ALLAH… Kami memujiNya serta memohon pertolongan dan ampunanNya, kami berlindung kpd ALLAH  dari kejahatan diri kami…
Taon kemaren ane ikut I’tikaf dengan status sebagai peserta, tp taon ini ane dikasih kesempatan utk bergabung bersama GEMMA. Senang bisa mengenal n bergabung dgn teman2 GEMMA yg Luuarrrr biasa….. Luar biasa kompaknye, luar biasa makannye, luar biasa persaudaraannye…, luar biasa semangatnye, luar biasa rajinnye, luar biasa berantakannye ntu sekret, luar biasa solidnye, luar biasa ngantuknye kalo pas rapat malem2, luar biasa mantab….
Gemma telah menciptakan berbagai rasa…ada rasa strawberry, kadang suka bikin kejutan yang ditimbulkan dari rasa asemnya. Truz ada rasa cokelat yaitu manis, semoga persahabatan GEMMA semanis cokelat. Lalu ada rasa Cuppucino yg sedikit pahit2 tp manis, semoga persaudaraan Gemma walaupun banyak kerikil2 yang menjadi hambatan tp persaudaraan ini akan manis utk dikenang. Ada juga rasa pedas akan muncul, jik ane melihat ruangan secret yang berantakan.
Berbagai macam karakter dr yang pemalu sampe yg malu2in, dari yg pendiem ampe yg paling rame, dari yg penyabar mpe yang pemarah, dri yg penyayang sampe ada yg cueks abis, dr yang serius, periang mpe yg paling gokil, dari yg gazebo, jayus mpe yg ambegan…. Macam2 situasi yg dilalui selama I’tikaf, ngantuk, susah tidur, susah ke toilet (ngantri banget), dari yg tadinya laper mpe kenyang lagi…. Seru ya….
Terima kasih GEMMA….karena kalian telah membuat hari2ku bahagia. Terima kasih GEMMA….karena kalian telah memberiku semangat baru…. Terima kasih GEMMA….karena kalian telah memberiku pengalaman dan memperkenalkan aku dg persahabatan…. Terima kasih GEMMA….karena sudah menjadi keluarga ke-2 buatku…. Terima kasih GEMMA….karena kalian telah membuatku menangis saat aku rindu akan ukhuwah yg telah dibangun…. Terima kasih GEMMA…karena telah mengubah hidupku yg kosong….
Semoga rasa persahabatan, kekompakan, persaudaraan di dalam GEMMA tak luntur oleh waktu….bahkan bisa terus menebal dan terus menebal didalam hati sehingga susah untuk dilupakan….
Sekretariat GEMMA, 30 Ramadhan 1431 H
_Mela si punya ceria_

>> Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalaamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh
Subhanallah walhamdulillah…. I’tikaf yg berbeda sungguh kualami di tahun ini…
Keindahan beribadah amat terasa… Keni’matannya begitu melekat… Betapa tidak… I’tikaf tahun ini kondisi jiwa dan raga selaras terasa…. I’tikaf tidak hanya sebagai jembatan utk lebih dekat dengan ALLAH (beribadah), namun sebagai momen indah utk berlomba dalam kebaikan. Melayani jama’ah terasa tdk sekedar berlelah2 semata, namun ada ‘ruh’ yg tercipta disana… Ukhuwah lah yg menjadi ruh disetiap da’wah yg berlangsung selama I’tikaf tahun ini… Ukhuwah yg hangat. Bukan yg sekedar bertemunya kedua jasad yg saling menyapa, namun bermainnya hati utk saling mengenal satu sama lain, saling memahami, sampai tolong menolong sdh mnjadi kebiasaan yg tanpa harus diminta. Ukhuwah yg di dalamnya ada Cinta karena Rabbnya…. Dari ukhuwah yg karena CintaNya itupun yg mnjadkan hubungan panitia dg jama’ah tercipta dg sangat baik. Smoga bs lbh baik lagi di thn berikutnya.
Meski bnyak hal yg dialami selama I’tikaf kali ini,mulai dr rasa kesal karna kecewa, jenuh, sampai rasa lelah bercampur laper (hehe), namun…rasa bahagia yg paling berkuasa, saat sapa hangat uhuwah yang membelai lembut semua rasa2 itu hilang melebur….
Semoga ukhuwah yg tercipta di GEMMA sekarang ini…mampu menjadikan Da’wah tak hanya sebagai pekerjaan fisik semata, namun mampu menghadirkan ketulusan hati utk saling mencintai karnaNya, hingga kita dpt saling mengenal dg baik, saling memahami, dan tolong menolong dalam kebaikan sebagai buah dari kekokohannya ukhuwah islamiyah kita…. Semoga ALLAH Istiqomahkan langkah kaki kita snantiasa dalam kebaikan di jalan Da’wahNya…. Amiin…
Tetap Semangat GEMMA!!! Yo….makin Solid sob…!!! ALLAHU AKBAR!!!

@_@ Nisa Perindu Syahid____



semoga dengan membaca pesan perasaan yang dahulu pernah kita tulis sebagai ungkapan dari hati yang paling dalam tentang perjalanan kita bersama GEMMA bisa menambah semangat dihati kita untuk tetap istiqomah, tetap menjadi pemuda yang cinta dengan masjid, tetap menjadi pemuda yang ikut serta menorehkan tinta emas dijalan dakwah, kita mulai dari yang terkecil, kita sebar benih-benih cinta persahabatan yang kita miliki... kita ini ibarat satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang merasakan sakit- maka seluruh angota tubuhpun akan merasakan sakit yang sama.. ya Rabb... semoga GEMMA bisa terus MengGEMMA... amiin..