Pesona ukhuwah sungguh luar biasa. Ia tak terbatas waktu dan jarak sekalipun jua. Sebab ia bukan hanya dari pesona wajah ataupun kata-kata melainkan lebih dalam... yaitu ikatan rasa. Bahkan antara dua orang yang tak pernah bersua, ia tetap mengikatkan pesonanya.
Bismillahirrohmanirrohim ...
Apa kabar Sahabat GEMMA ? semoga allah senantiasa melindungi kita semua, semoga kita senantiasa berada pada lingkup ukhuwah yang begitu indah. :)
sedikit mengutip kata-kata Hasan albanna dari sebuah artikel,
Imam Hasan Al Banna mengatakan, “Yang saya maksud dengan ukhuwah adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah. Aqidah adalah sekokoh-kokoh ikatan dan semulia-mulianya. Ukhuwah adalah saudaranya keimanan, sedangkan perpecahan adalah saudara kembarnya kekufuran. Kekuatan yang pertama adalah kekuatan persatuan; tidak ada persatuan tanpa cinta kasih; minimal cinta kasih adalah kelapangan dada dan maksimalnya adalah itsar (mementingkan orang lain dari diri sendiri).”
Ukhuwah dalam gerakan da’wah akan mengokohkan dan memantapkan pijakan serta gerak langkah jama’ah dalam mewujudkan proses perjuangan mewujudkan tujuan-tujuan da’wah. Jumlah anggota yang banyak dalam jama’ah perlu diikat dengan ikatan ukhuwah yang kokoh untuk menyatukan jalan dan meminimalisasikan friksi internal yang dikarenakan perbedaan pandangan dalam masalah-masalah cabang.
Imam Hasan Al Banna menetapkan tiga pilar ikatan ukhuwah, yakni ta’aruf, tafahum, dan takaful.
Tentang ta’aruf, saling mengenal, beliau menasihatkan untuk saling mengenal dan saling berkasih sayang dengan ruhullah, menghayati makna ukhuwah yang benar dan utuh di antara sesama anggota, berusahalah agar tidak ada sesuatu pun yang menodai ikatan ukhuwah, dan menghadirkan selalu bayangan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits tentang ukhuwah.
Tentang tafahum, saling memahami, beliau berpesan bahwa ia adalah pilar kedua dalam ukhuwah. Beliau menasihati untuk istiqamah dalam manhaj yang benar, menunaikan apa-apa yang diperintahkan Allah kepadanya, dan tinggalkan apa-apa yang dilarang, melakukan evaluasi diri dengan evaluasi yang detail dalam hal ketaatan dan kemaksiatan, setelah itu bersedia menasehati saudaranya yang lain begitu aib tampak padanya. Hendaklah seseorang menerima nasehat saudaranya dengan penuh rasa suka cita dan ucapkan terima kasih padanya.
Tentang takaful, saling menanggung beban, yang merupakan pilar ketiga, beliau berpesan agar saling memikul beban sebagian yang lain. Demikian itulah fenomena konkret iman dan intisari ukhuwah. Hendaklah sebagian dari mereka senantiasa bertanya kepada sebagian yang lain (tentang kondisi kehidupannya). Jika didapatkan padanya kesulitan, segeralah memberi pertolongan selama ada jalan untuk itu, serta menghadirkan di dalam benak tentang hadits-hadits tentang tolong menolong dan fadhilahnya.
Lihatlah gambar semut itu, Ada yang bisa mendeskripsikan makna dalam sebuah ukhwah???
*pasti antum semua punya cara berbeda untuk mendeskrisikannya, ^_^
Kecil, seberapa besar sih tenaga seekor semut???
secara logika, tidak apa-apanya jika di bandingkan dengan bobot apel yang mungkin bisa 1000x lipat dari pada bobot semut.
Kita sering melihat segerombolan semut,,, luar biasa ukhuwah semut-semut itu,,,
Lihatlah keindahannya,,,
satu sama lain tidak membedakan, saling menopang, saling memahami, saling bekerjasama, tolong menolong, bergotongroyong,..dsb.
Kita bisa ambil pelajaran dan hikmah yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita. Di rumah, sekolah, lingkungan, masyarakan begitupun dalam lingkup dakwah seperti organisasi Kemasjidan.
Keindahan itu tidak harus yang selalu tampak pada penglihatan mata.Tapi keindahan hati yang tampak pada penglihatan Allah ... :)
Salam Ukhuwah dari GEMMA JP,
Wallohu'alam Bishowab,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar