Berbicara tentang CINTA, definisi cinta itu luas & pengaplikasiannya juga begitu beragam,,, Tak banyak ketika seseorang ditanya tengtang definisi cinta di jawabnya dengan spontan, pasti butuh waktu untuk berfikir untuk mengutarakannya, namun perlu di perhatikan,, CINTA kepada Allah Cinta yang Hakiki, Cinta dalam Ukhuwah, Uhibbukum Fillah ^_^
Berikut pemaparan Cinta dalam Ukhuwah,
Oleh : Riri Azizah Chairiani
“… Dan Allah yang mempersatukan hati para hamba beriman. Jikapun kau nafkahkan perbendaharaan bumi seluruhnya untuk mengikat hati mereka, Tak kan bisa kau himpun hati mereka. Tetapi Allah lah yang telah menyatupadukan mereka…” (Q.S. Al-Anfal : 63)
Ukhuwah berarti persaudaraan, dari akar kata yang mulanya berarti memperhatikan. Ukhuwah fillah atau persaudaraan sesama muslim adalah suatu model pergaulan antar manusia yang prinsipnya telah digariskan dalam al-Quran dan al-Hadits. Yaitu suatu wujud persaudaraan karena Allah.
Melalui rahmat-Nya-lah maka tumbuh rasa mahabbah (saling mencintai) antar sesama sehingga secara naluriah, manusia merasa saling membutuhkan antara satu dengan lainnya, sehingga terwujudlah persaudaraan. Oleh karena itu, manusia selain sebagai makhluk individu ia juga adalah makhluk sosial.
Ya Allah, Engkau tahu
Hati-hati ini telah berkumpul dalam cinta kepada-Mu
Bertemu dalam taat kepada-Mu
Menyatu menolong dakwah-Mu
Berjanji perjuangkan syariat-Mu
Maka eratkanlah ikatannya dan abadikan cintanya
Ini adalah sebuah doa imam besar, Syahid Hasan Al Banna. Beliau menyebutnya Do’a Pengikat. Pengikat hati. Hati yang dibangun atas kecintaan kepada-Nya. Landasannya adalah iman. Pengikatnya adalah cinta. Dengan itu, kokoh dan kuatlah umat islam.
Cinta merajutkan jiwa-jiwa dalam kelembutan yang sangat nyaman.
Cinta dalam ukhuwah seperti permadani lembut nan empuk, yang setiap orang seperti apapun dia bisa duduk bersantai di sana.
Cinta dalam ukhuwah selalu dapat menampung tetesan perbedaan dan meleburnya menjadi satu dalam bejana musyawarah. Ada kebebasan berpendapat tapi tidak ada sikap yang melukai, ada keterbukaan tetapi objektivitas berada di atas segalanya. Karena landasannya iman, dan pengikatnya adalah cinta.
Cinta dalam ukhuwah melahirkan pertanggungjawaban. Karena kita saling bertanya sejauh mana tanggung jawan atas apa yang kita perbuat di hadapan Allah?
Cinta dalam ukhuwah melahirkan kelembutan. Maka perbedaan-perbedaan kita terkelola dalam etika yang menyamankan jiwa. Pembicaraan selalu berujung amal. Perbedaan tidak akan mengubah situasi.
Seperti kata Iqbal “Seperti sapu lidi yang diikat cinta untuk membersihkan kehidupan.”
Cinta dalam ukhuwah pun memberikan energi. Untuk kebangkitan islam pasti kan menempuh jalan penuh liku. Energi cinta memicu kita untuk bergerak dan tumbuh dalam tempo yang cepat. Karena ukhuwah kita bersama. Dan ikatan cinta mengatur irama kita dalam keserasian yang indah. Itulah sebabnya ukhuwah Islamiah sudah selayaknya abadi.
Semoga bermanfaat, Aplikasikan cinta kepada yang semestinya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar