Add caption |
GEMMA Medical Team (GMT)
Di seluruh dunia, kematian yang diakibatkan oleh TBC telah menurun sejak 1990, namun penyakit ini masih terus menelan korban lebih dari 1,3 juta nyawa setiap tahunnya. Tahun ini, World Health Organization (WHO) menjadikan inovasi sebagai tema global dalam memperingati Hari TBC Se-Dunia. Tema ini mengajak perlunya memanfaatkan ide-ide dan metode baru untuk melanjutkan perang melawan TBC secara efektif.
“Meskipun pengobatan telah hadir lebih dari setengah abad lalu, TBC tetap menjadi salah satu dari penyebab penderitaan manusia dan terus mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan puluhan ribu warga Indionesia.
Indonesia berada di urutan ketiga di dunia, dengan 535.000 kasus TBC. Sejak tahun 2000, program pengendalian TBC di Indonesia telah berhasil mencapai target global mengidentifikasi dan merawat setidaknya 70 persen dari jumlah kasus yang diperkirakan.
Penyakit TBC atau yang biasa dikenal dengan tuberkulosis merupakan suatu penyakit infeksi kronis / menahun dan menular yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberklosa yang dapat menyerang pada siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin namun sesuai fakta yang ada bahwa penderitapenyakit TBC lebih banyak menyerang pada usia produktif yang berkisar antara usia 15 tahun – 35 tahun.
Udara merupakan media penyebaran bakteri mikobakterium tuberkulosa dalam penularan penyakit TBC , biasanya bakteri mikobakterium tuberkulosa terbawa pada saat penderita TBC batuk atau mengeluarkan dahak dan meludahkannya ke sembarang tempat. Jika bakteri ini sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru maka perkembang biakan bakteri ini akan semakin cepat terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah, setelah terjadi infeksi maka akan dengan mudah menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
Tercatat di indonesia bahwa penyakit TBC ini ini terus berkembang setiap tahunnya dan hingga saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru dan 140.000 diantaranya menyebabkan kematian. Dengan angka ini memposisikan Indonesia menjadi negara terbesar ketiga didunia untuk penderita penyakit TBC
Penyebab Penyakit TBC – Tuberklosis
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa Penyakit TBC – tuberklosis ini merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberklosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Selain karena bakteri sebagai penyebab utama, faktor lingkungan yang lembab, kurangnya sinar matahari pada suatu ruang dan kurangnya sirkulasi udara juga sangat berperan dalam penyebaran bakteri mikobakterium tuberklosa ini sehingga sangat mudah menjangkiti bagi orang yang hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat.
Gejala yang muncul bagi seseorang yang mengidap penyakit TBC adalah :
§ Mudah mengalami demam dengan demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama
§ Sering berkeringat pada malam hari
§ Gampang terkena influenza dan bersifat hilang timbul
§ Menurunnya nafsu makan dan berat badan
§ Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah)
§ Perasaan lemah, lesuh & tidak enak (malaise)
Gejala Khusus Penyakit TBC
§ Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang disertai sesak.
§ Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
§ Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
§ Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang
Pencegahan Penyakit TBC
Mencegah penyakit tentunya akan lebih baik daripada mengobati. Dengan menjalankan pola hidup sehat dan menjaga lingkungan yang sehat merupakan kunci agar kita terhindar dari berbagai macam penyakit tak terkecuali dengan penyakit TBC.
Untuk itu sangat perlu menjaga lingkungan yang sehat seperti pengaturan syarat-syarat rumah yang sehat diantaranya luas bangunan rumah, ventilasi, pencahayaan dengan jumlah anggota keluarga, kebersihan lingkungan tempat tinggal. Melalui pemberdayaan keluarga sehingga anggota rumah tangga yang lain dapat turut serta dan berperan dalam melakukan pengawasan terhadap si penderita dalam minum obat. Sehingga tingkat kepatuhan penderita dalam minum obat sesuai dengan petunjuk medis.
Langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisir penyebaran penyakit TBC - Tuberkulosis adalah sebagai berikut :
§ Tidak meludah di sembarang tempat upayakan meludah pada tempat yang tarkena sinar matahari atau ditempat khusus seperti tempat sampah
§ Menutup mulut pada waktu ada orang batuk ataupun bersin
§ Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur karna kuman TBC akan mati bila terkena sinar matahari
§ Jaga kesehatan badan supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat
§ Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi
§ Hindari melakukan hal-hal yang dapat melemahkan sistem imunitas (sistem kekebalan tubuh), seperti begadang dan kurang istirahat
§ Jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TBC
§ Olahraga teratur untuk membantu menyehatkan tubuh
§ Lakukan imunisasi pada bayi termasuk imunisasi untuk mencegah penyakit TBC – Tuberkulosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar