Assalamu'alaykum....
Ikhwan-akhwat... gemma ada kegiatan LDKI niy...
hayooo segera daftar... peserta terbatas... dijamin seru loh...
Senin, 05 Desember 2011
Kamis, 20 Oktober 2011
Teruntuk para aktivis Dakwah
copas dari blog seorang aktivis dakwah
Kepada kalian yang mempertautkan hati di jalan dakwah ....
Kepada kalian yang menjalin ikatan kasih dalam indahnya ukhuwah ....
Kepada kalian yang merindukan tegaknya syari’ah ....
Kepada kalian, ana tulis sebuah surat cinta ....
Karena bersama kalian ku temukan cinta di jalan dakwah ....
Kasih dalam jihad fi sabilillah ....
Uhibbukum FILLAH …. LILLAH ….
Kepada kalian yang menjalin ikatan kasih dalam indahnya ukhuwah ....
Kepada kalian yang merindukan tegaknya syari’ah ....
Kepada kalian, ana tulis sebuah surat cinta ....
Karena bersama kalian ku temukan cinta di jalan dakwah ....
Kasih dalam jihad fi sabilillah ....
Uhibbukum FILLAH …. LILLAH ….
Teruntuk para aktivis dakwah,
Dakwah berdiri di atas aqidah yang kokoh, ibadah dan ilmu yang shohih, niat yang lurus, dan iltizam yang kuat
Dakwah adalah proyek besar membangun peradaban umat
Dakwah adalah jalan yang sukar dan terjal
Dakwah adalah jalan yang sangat panjang
Dakwah penuh dengan gangguan, cobaan, dan ujian
Dakwah bukan jalan yang ditaburi bunga dan wewangi kesturi
Dakwah butuh komitmen yang kuat dari pengembannya
Dakwah memerlukan kemurahan hati, pemberian dan pengorbanan tanpa mengharapkan hasil, tanpa putus asa, dan putus harapan
Dakwah butuh pengorbanan dan kesungguhan
Dakwah butuh kesabaran dan keistiqomahan
Teruntuk para pejuang,
Sudah teguhkah azzam yang kau pancang ???
Benarkah perjuanganmu karena ALLAH ???
Mundurlah, dan luruskan kembali niatmu, jika:
Nafsu masih merajaimu
Kilauan permata masih menyilaukanmu
Kesenangan dunia masih melenakanmu
Syaithan masih bersarang di dadamu dan menjadi teman setiamu
Kenikmatan semu masih membuaimu dan menutup mata batinmu
Percayalah, semua itu adalah keindahan sesaat yang akan menggoyahkan tekadmu. Allah Azza Wa Jalla sengaja ciptakan itu sebagai ujian bagimu!
Berbahagialah jika kau menjadikan Allah ‘Azza wa Jalla sebagai tujuan akhirmu, puncak kerinduanmu. Dan jadilah antum sebagai orang-orang yang beruntung!
Untuk jiwa-jiwa yang merindukan kemenangan
Untuk setiap diri yang mengaku sholih
Untuk mereka yang mengajak kepada jalan yang lurus
Untuk mereka yang saling menasehati dalam kebenaran dan kebaikan
Dakwah berdiri di atas aqidah yang kokoh, ibadah dan ilmu yang shohih, niat yang lurus, dan iltizam yang kuat
Dakwah adalah proyek besar membangun peradaban umat
Dakwah adalah jalan yang sukar dan terjal
Dakwah adalah jalan yang sangat panjang
Dakwah penuh dengan gangguan, cobaan, dan ujian
Dakwah bukan jalan yang ditaburi bunga dan wewangi kesturi
Dakwah butuh komitmen yang kuat dari pengembannya
Dakwah memerlukan kemurahan hati, pemberian dan pengorbanan tanpa mengharapkan hasil, tanpa putus asa, dan putus harapan
Dakwah butuh pengorbanan dan kesungguhan
Dakwah butuh kesabaran dan keistiqomahan
Teruntuk para pejuang,
Sudah teguhkah azzam yang kau pancang ???
Benarkah perjuanganmu karena ALLAH ???
Mundurlah, dan luruskan kembali niatmu, jika:
Nafsu masih merajaimu
Kilauan permata masih menyilaukanmu
Kesenangan dunia masih melenakanmu
Syaithan masih bersarang di dadamu dan menjadi teman setiamu
Kenikmatan semu masih membuaimu dan menutup mata batinmu
Percayalah, semua itu adalah keindahan sesaat yang akan menggoyahkan tekadmu. Allah Azza Wa Jalla sengaja ciptakan itu sebagai ujian bagimu!
Berbahagialah jika kau menjadikan Allah ‘Azza wa Jalla sebagai tujuan akhirmu, puncak kerinduanmu. Dan jadilah antum sebagai orang-orang yang beruntung!
Untuk jiwa-jiwa yang merindukan kemenangan
Untuk setiap diri yang mengaku sholih
Untuk mereka yang mengajak kepada jalan yang lurus
Untuk mereka yang saling menasehati dalam kebenaran dan kebaikan
Ketika jalan yang kalian tempuh begitu sukar, ketika amanah yang kalian emban begitu berat, ketika tanggung jawab yang kalian pikul begitu banyak, terkadang kalian lupa dengan azzam yang kalian tanam sebelumnya, kalian lalai dan terlena. Kalian lupa membersihkannya, membidiknya, mengontrolnya, memuhasabahinya, dan lupa untuk meluruskannya kembali. Apakah dunia yang fana lebih kau cintai daripada kampung akhirat yang kekal abadi?
Duhai para pecinta ALLAH
Duhai yang meneladani Muhammad Rasulullah
Duhai yang menjadikan Al-Quran sebagai pedomannya
Duhai yang berjihad di jalanNya dengan sebenar-benarnya jihad
Duhai yang memburu syahid sebagai cita-cita tertingginya
Dakwah telah memanggilmu!
Umat menunggu pencerahan darimu!
Letih sudah mata ini menyaksikan kemaksiatan merajalela.
Lelah sudah kaki melangkah, karena setiap jengkal yang dipijak, bumi merasa terdzolimi oleh manusia-manusia tak beradab.
Lunglai tubuh ini ketika mendapati hukum-hukum Allah diganti dengan hukum-hukum makhluk yang hanya menebar kerusakan.
Perih hati ini ketika menemukan thoghut-thoghut bersarang di dalamnya.
Menangis batin ini menyaksikan saudara-saudara seiman, seislam, dan seaqidah saling caci, saling menyalahkan, saling bermusuhan. Lalu ke mana perginya ukhuwah?
Duhai para pecinta ALLAH
Duhai yang meneladani Muhammad Rasulullah
Duhai yang menjadikan Al-Quran sebagai pedomannya
Duhai yang berjihad di jalanNya dengan sebenar-benarnya jihad
Duhai yang memburu syahid sebagai cita-cita tertingginya
Dakwah telah memanggilmu!
Umat menunggu pencerahan darimu!
Letih sudah mata ini menyaksikan kemaksiatan merajalela.
Lelah sudah kaki melangkah, karena setiap jengkal yang dipijak, bumi merasa terdzolimi oleh manusia-manusia tak beradab.
Lunglai tubuh ini ketika mendapati hukum-hukum Allah diganti dengan hukum-hukum makhluk yang hanya menebar kerusakan.
Perih hati ini ketika menemukan thoghut-thoghut bersarang di dalamnya.
Menangis batin ini menyaksikan saudara-saudara seiman, seislam, dan seaqidah saling caci, saling menyalahkan, saling bermusuhan. Lalu ke mana perginya ukhuwah?
Apakah ukhuwah hanya berlaku pada segolongan atau sekelompok umat yang bernaung dalam satu jamaa�ah?
Wahai yang mengaku diri aktivis haroki,
Wahai yang mengaku diri aktivis haroki,
Sudah benarkah aktivitas yang antum jalani dalam menyeru manusia ke jalan ALLAH?
Serulah dirimu sebelum kau menyeru orang lain.
Sudahkah ghiroh yang kau miliki kau poles dengan ilmu yang shohih? Karena semangat saja belum cukup! Teruslah tholabul�ilm..
Sudah efektifkah syuro-syuro antum?
Apa yang ada dalam syuro hanya obrolan sia-sia yang mengundang tawa?
Senda gurau tak bermakna?
Tak ada lagi kesungguhan dan fokus menyelesaikan masalah?
Terlalu banyak basa-basi dan kata-kata tak berarti?
Bagaimana cara antum merumuskan, mengatur strategi jitu, menyusun konsep, menetapkan target, men-SWOT, dan lain sebagainya, sudah syar�ikah?
Bagaimana cara antum merumuskan, mengatur strategi jitu, menyusun konsep, menetapkan target, men-SWOT, dan lain sebagainya, sudah syar�ikah?
Sudahkah antum pantau terus niatmu agar tetap lurus di awal, di tengah, sampai ke penghujungnya?
Di sini niat dan tujuan harus selalu di luruskan. Bukan demi keegoisan masing-masing individu atau jama�ah, tapi demi tegaknya Dienullah.
Lalu, bagaimana kenyataannya di lapangan?
Lalu, bagaimana kenyataannya di lapangan?
Teknis yang telah antum usahakan bersama?
Apakah ada titik-titik noda di dalamnya?
Hijab yang semakin longgar, virus merah jambu yang semakin menyebar, ukhuwah yang kian memudar, barisan yang terpencar. Atau mungkin sms-sms taujih yang menyebar di kalangan ikhwan dan akhowat yang kemudian mengotori hati-hati mereka, menodai niat tulus mereka. Dari kata-katanya, ada rasa kagum pada ghirohnya, salut pada keteguhannya, simpatik pada ke-haroki-annya, dan tersanjung pada perhatiannya. Benih-benih inilah yang akan tumbuh bersemi di hati dan mengefek pada amal sehari-hari.
Mungkin saja fenomena-fenomena itu yang mengurangi keberkahan dakwah sehingga ALLAH �Azza wa Jalla belum mau menghadiahkan kemenangan itu pada kita! Karena di samping menyeru kepada kebenaran, tentara-tentara Allah itu juga menggandeng kemaksiatan, apapun bentuknya!
Akhi wa Ukhti ....
Di mana antum berada saat saudara-saudara antum di belahan bumi yang lain sedang megangkat senjata, menghadang tank-tank zionis, melempar bom dan batu kerikil di medan intifadhah?
Hijab yang semakin longgar, virus merah jambu yang semakin menyebar, ukhuwah yang kian memudar, barisan yang terpencar. Atau mungkin sms-sms taujih yang menyebar di kalangan ikhwan dan akhowat yang kemudian mengotori hati-hati mereka, menodai niat tulus mereka. Dari kata-katanya, ada rasa kagum pada ghirohnya, salut pada keteguhannya, simpatik pada ke-haroki-annya, dan tersanjung pada perhatiannya. Benih-benih inilah yang akan tumbuh bersemi di hati dan mengefek pada amal sehari-hari.
Mungkin saja fenomena-fenomena itu yang mengurangi keberkahan dakwah sehingga ALLAH �Azza wa Jalla belum mau menghadiahkan kemenangan itu pada kita! Karena di samping menyeru kepada kebenaran, tentara-tentara Allah itu juga menggandeng kemaksiatan, apapun bentuknya!
Akhi wa Ukhti ....
Di mana antum berada saat saudara-saudara antum di belahan bumi yang lain sedang megangkat senjata, menghadang tank-tank zionis, melempar bom dan batu kerikil di medan intifadhah?
Di mana antum saat mereka berburu syahid? Yang mereka pertaruhkan adalah nyawa, akhi! Nyawa, ukhti! NYAWA!
Jika darah tak mampu antum alirkan, maka di mana saat saudara-saudara antum sedang bermandi peluh menyiapkan kegiatan-kegiatan dakwah, acara-acara syiar Islam, daurah, bakti sosial, dan seabrek agenda-agenda dakwah yang lain.
Di mana antum saat yang lain sedang membuat publikasi, mendesain dekorasi, menyediakan konsumsi, atau menyebar proposal, mencari dana ke sana ke mari? Semua demi kelancaran acara. Demi syiar Islam! Agar dakwah terus menggaung di berbagai penjuru. Agar Islam tetap berdetak di jantung masyarakat. Masyarakat yang kini telah hilang jati dirinya sebagai hamba ALLAH. Masyarakat yang kini malu mengaku sebagai Muslim. Masyarakat yang kini phobi dengan syari�at Islam. Ya, masyarakat itu kini ada di sekeliling kita. Mereka hadir di tengah-tengah kita. Mereka adalah objek dakwah kita!
Wahai yang masih memiliki hati tempat bersemayamnya iman, apakah ia tidak lagi bergetar kala ayat-ayatNya diperdengarkan?
Di mana antum saat yang lain sedang membuat publikasi, mendesain dekorasi, menyediakan konsumsi, atau menyebar proposal, mencari dana ke sana ke mari? Semua demi kelancaran acara. Demi syiar Islam! Agar dakwah terus menggaung di berbagai penjuru. Agar Islam tetap berdetak di jantung masyarakat. Masyarakat yang kini telah hilang jati dirinya sebagai hamba ALLAH. Masyarakat yang kini malu mengaku sebagai Muslim. Masyarakat yang kini phobi dengan syari�at Islam. Ya, masyarakat itu kini ada di sekeliling kita. Mereka hadir di tengah-tengah kita. Mereka adalah objek dakwah kita!
Wahai yang masih memiliki hati tempat bersemayamnya iman, apakah ia tidak lagi bergetar kala ayat-ayatNya diperdengarkan?
Apakah ia tak lagi geram ketika melihat kemungkaran terjadi di hadapannya?
Wahai yang memiliki mata yang dengannya antum bias melihat indah dunia, apakah ia tak lagi menangis saat dikabarkan tentang azab, ancaman, dan siksaan?
Wahai yang memiliki mata yang dengannya antum bias melihat indah dunia, apakah ia tak lagi menangis saat dikabarkan tentang azab, ancaman, dan siksaan?
Apakah ia tak lagi meneteskan cairan hangatnya ketika bangun di tengah malam dalam sujud-sujud panjang?
Apakah ia tak lagi mengalirkan butiran-butiran beningnya ketika melihat saudaranya yang seaqidah didzolimi, dirampas hak-haknya, dilecehkan dan di aniaya, bahkan dibunuh karena mempertahankan diennya?
Ke mana kalian wahai aktivis dakwah?
Di mana kini antum berada?
Sedang bersantai ria di kamar sambil mendengar nasyid kesukaan?
Terbuai di atas kasur dengan bantal empuk dan selimut tebal?
Bersenda gurau bersama kawan-kawan?
Membaca novel-novel picisan?
Atau…sedang melamun memikirkan sang pujaan?
Kepada kalian yang sedang menanti hadirnya belahan jiwa…
Masih perlukah romantisme di saat nasib umat sedang berada di ujung tombak?
Masih perlukah gejolak asmara tumbuh dan bersemi di jiwa?
Ke mana kalian wahai aktivis dakwah?
Di mana kini antum berada?
Sedang bersantai ria di kamar sambil mendengar nasyid kesukaan?
Terbuai di atas kasur dengan bantal empuk dan selimut tebal?
Bersenda gurau bersama kawan-kawan?
Membaca novel-novel picisan?
Atau…sedang melamun memikirkan sang pujaan?
Kepada kalian yang sedang menanti hadirnya belahan jiwa…
Masih perlukah romantisme di saat nasib umat sedang berada di ujung tombak?
Masih perlukah gejolak asmara tumbuh dan bersemi di jiwa?
Membuat otak sibuk memikirkannya, membuat setiap lisan tak henti menyebut namanya, membuat setiap hati tak tenang, resah, dan gelisah menunggu hadirnya.
Masih perlukah virus merah jambu menjangkiti rongga-rongga hatimu? Melemahkan sendi-sendimu, menggoyahkan benteng pertahananmu, merapuhkan tekadmu, menenggelamkanmu dalam samudera cinta mengharu biru.
Masih perlukah semua perasaan itu kau pelihara, kau tanam, kau pupuk, kau siram, dan kau biarkan tumbuh subur dalam hatimu?
Wahai aktivis dakwah, sungguh perasaan itu fitrah! Kau pun sering berdalih bahwa itu adalah anugerah. Sesuatu yang tak bisa dinafikan keberadaanya, tak bisa dielakkan kehadirannya. Cinta memang datang tanpa diundang. Cinta memang tak mampu untuk memilih, kepada siapa dia ingin hinggap dan bersemi. Dia bisa menghuni hati siapaun juga, tak terkecuali aktivis dakwah! Sekali lagi, cinta itu fitrah!
Namun wahai ikhwah yang mewarisi tongkat estafeta dakwah, bisa jadi perasaanmu itu menghalangimu untuk mengoptimalkan kerja dakwahmu.
Bisa jadi perasaanmu itu mengganggu aktivitas muliamu.
Bisa jadi perasaanmu itu mengusik hatimu untuk mundur dari jalan dakwah yang kau tempuh.
Bisa jadi perasaanmu itu membelenggumu dalam cinta semu.
Dan yang terparah, bisa jadi perasaanmu itu menggeser posisi Rabbmu dalam tangga cintamu.
Masih perlukah virus merah jambu menjangkiti rongga-rongga hatimu? Melemahkan sendi-sendimu, menggoyahkan benteng pertahananmu, merapuhkan tekadmu, menenggelamkanmu dalam samudera cinta mengharu biru.
Masih perlukah semua perasaan itu kau pelihara, kau tanam, kau pupuk, kau siram, dan kau biarkan tumbuh subur dalam hatimu?
Wahai aktivis dakwah, sungguh perasaan itu fitrah! Kau pun sering berdalih bahwa itu adalah anugerah. Sesuatu yang tak bisa dinafikan keberadaanya, tak bisa dielakkan kehadirannya. Cinta memang datang tanpa diundang. Cinta memang tak mampu untuk memilih, kepada siapa dia ingin hinggap dan bersemi. Dia bisa menghuni hati siapaun juga, tak terkecuali aktivis dakwah! Sekali lagi, cinta itu fitrah!
Namun wahai ikhwah yang mewarisi tongkat estafeta dakwah, bisa jadi perasaanmu itu menghalangimu untuk mengoptimalkan kerja dakwahmu.
Bisa jadi perasaanmu itu mengganggu aktivitas muliamu.
Bisa jadi perasaanmu itu mengusik hatimu untuk mundur dari jalan dakwah yang kau tempuh.
Bisa jadi perasaanmu itu membelenggumu dalam cinta semu.
Dan yang terparah, bisa jadi perasaanmu itu menggeser posisi Rabbmu dalam tangga cintamu.
Tanpa kau sadari!
Yang kau ingat hanya dia!
Yang kau ingat hanya dia!
Yang terbayang adalah wajahnya.
Yang kau pikirkan kala dia menjadi partner dakwahmu seumur hidup, membangun pernikahan haroki, menemanimu membina keluarga dakwah dan menjadikannya abi/ummi dari jundi-jundi rabbani…ah indahnya!
Yang ada di sholatmu, dia.
Yang ada di tilawahmu, dia.
Yang ada di bacaan ma’tsuratmu, dia. Yang ada di benakmu, dia.
Yang ada di aktivitasmu, dia. Hanya ada dia, dia, dia, dan dia!
Benarkah itu wahai saudaraku?
Mari kita jawab dengan serentak....na�udzubillahi min dzaalik!
Ke mana cinta ALLAH dan RasulNya kau tempatkan?
Di mana dakwah dan jihad kau posisikan?
Astaghfirullahal �adziim...
Dakwah hanya dimenangkan oleh jiwa-jiwa bermental baja, bertekad besi, berhati ikhlas. Orang-orang beriman yang mengatasi persoalan dengan ilmu yang shohih dan memberi teladan dengan amal.
Perjalanan panjang ini membutuhkan mujahid/ah perkasa yang mampu melihat rintangan sebagai tantangan, yang melihat harapan di balik ujian, dan menemukan peluang di sekeliling jebakan.
Ke mana militansi yang antum miliki?
Ke mana ghiroh membara yang antum punya?
Benarkah itu wahai saudaraku?
Mari kita jawab dengan serentak....na�udzubillahi min dzaalik!
Ke mana cinta ALLAH dan RasulNya kau tempatkan?
Di mana dakwah dan jihad kau posisikan?
Astaghfirullahal �adziim...
Dakwah hanya dimenangkan oleh jiwa-jiwa bermental baja, bertekad besi, berhati ikhlas. Orang-orang beriman yang mengatasi persoalan dengan ilmu yang shohih dan memberi teladan dengan amal.
Perjalanan panjang ini membutuhkan mujahid/ah perkasa yang mampu melihat rintangan sebagai tantangan, yang melihat harapan di balik ujian, dan menemukan peluang di sekeliling jebakan.
Ke mana militansi yang antum miliki?
Ke mana ghiroh membara yang antum punya?
Pejuang sejati adalah mereka yang membelanjakan hartanya di jalan dakwah, menjual dunianya untuk akhiratnya, mengorbankan nyawanya demi jihad fisabilillah, menggunakan seluruh waktu dan sisa umurnya untuk memeperjuangkan dan mengamalkan Islam.
Dakwah TIDAK BUTUH aktivis-aktivis MANJA!
Dakwah TIDAK BISA DIPIKUL oleh orang-orang CENGENG, MENTAL-MENTAL CIUT, NYALI YANG SETENGAH-SETENGAH, dan GERAK YANG LAMBAN!
Barisan dakwah harus disterilkan dari prajurit-prajurit yang memiliki sifat-sifat seperti di atas (manja, cengeng, mental ciut, nyali setengah-setengah, ragr-ragu, dan lamban bergerak). Karena, keberadaan mereka hanya akan menularkan dan menyebarkan aroma kelemahan, kerapuhan, kepasrahan, dan kekalahan di tengah-tengah barisan.
Dakwah butuh pejuang-pejuang tangguh untuk mengusungnya.
Dakwah butuh orang-orang cerdas untuk memulainya, orang-orang ikhlas untuk memperjuangkannya, orang-orang pemberani untuk memenangkannya!
Antumlah orang-orang terpilih yang mengukir sejarah itu!
Dakwah TIDAK BUTUH aktivis-aktivis MANJA!
Dakwah TIDAK BISA DIPIKUL oleh orang-orang CENGENG, MENTAL-MENTAL CIUT, NYALI YANG SETENGAH-SETENGAH, dan GERAK YANG LAMBAN!
Barisan dakwah harus disterilkan dari prajurit-prajurit yang memiliki sifat-sifat seperti di atas (manja, cengeng, mental ciut, nyali setengah-setengah, ragr-ragu, dan lamban bergerak). Karena, keberadaan mereka hanya akan menularkan dan menyebarkan aroma kelemahan, kerapuhan, kepasrahan, dan kekalahan di tengah-tengah barisan.
Dakwah butuh pejuang-pejuang tangguh untuk mengusungnya.
Dakwah butuh orang-orang cerdas untuk memulainya, orang-orang ikhlas untuk memperjuangkannya, orang-orang pemberani untuk memenangkannya!
Antumlah orang-orang terpilih yang mengukir sejarah itu!
Rabu, 05 Oktober 2011
Aku, Kamu, Dia dan GEMMA
klo sebelumnya ada kesan-kesan dari para ikhwan ganteng gemma, sekarang giliran para akhwat tangguh gemma yang akan mencurahkan isi hatinya tentang pengalamannya bersama gemma.. yuuuuuk dibaca.. ^__^
>> Alhamdulillah….
Selama Ramadhan banyak sudah kegiatan “GEMMA”dapat dilaksanakan dengan baik.
Sahur on the road, buka bersama dengan anak yatim dan dhuafa serta I’tikaf.
Ramadhan tahun inilah yang sangat berkesan bagi diriku karena banyak sekali ilmu yang saya dapat.
Semangat yang tak kenal lelah teman-teman GEMMA dengan tulus dan ikhlas dalam mencari Ridha-Nya inilah yang membuat aku enggan meninggalkan “GEMMA”.
Subhanallah…..
Apakah ini yang dinamakan dengan bersaudara karena ALLAH???
From
Yulia Agustina
>>Kepanitiaan Ramadhan kali ini buat aku berassssa!!! Banget… Duch…
Rasa solidaritas yang lebih baik qu rasa…. Terutama buat team sehat (Gemma Medical Team) walau Cuma 4 hari bersama, tapi ada banyak hal yang sudah ku dapat, yang InsyaAlloh itu smua akan berguna, semoga alloh member balasan yang setimpal….
Buat teman2 Gemma terima aciiiiih….bgt atas perhatiannya ke aq…. hehehe….
*Ia*
>> Bismillah….
Assalamu’alaikum.Wr.Wb.
Alhamdulillah, segala Puji bagi Allah yang mempertemukan kita dalam naungan CintaNya, Insya Allah!!
Begitu banyak kisah tercipta menjadi kenangan.
Proses ta’aruf, tafahum dan takaful pun terbentuk sendirinya.
Perbedaan karakter tak membuat kita terpecah, ustru saling melengkapi dan menjadi warna di GEMMA.
Jangan pernah berhenti mengGEMMAkan CintaNya.
Tetaplah berdampingan dan saling mengingatkan, walau kerikil-kerikil itu menggoda semangat kita….
KEEP HAMASAH…. KEEP ISTIQOMAH…. KEEP LOVE IN GEMMA !! ALLAHU AKBAR !! Teruslah berjuang sahabat2ku….
Setiap lelah dan air mata kalian akan menjadi saksi disana.
Insya’Allah wajah-wajah yang berseri karena CahayaNya…
Surgapun tersenyum menanti kita…. Aamin ya Rabb..
“Jika engkau menolong agama Allah, Allah pasti menolongmu… Dan meneguhkan kedudukanmu.”
Pastikan dirimu selalu ada dalam barisan Da’wah ini…
Bersama GEMMA berbagi CintaNya….
Alhamdulillah…. Wal’afwu minkum wassalamu’alaikum.Wr.Wb
“Aku yang menginginkan CintaNya”
Maa Uriidu Illa RidhoKa
<ULFA>
“Aku yang menginginkan CintaNya”
Maa Uriidu Illa RidhoKa
<ULFA>
>> Pesan & Kesan I’tikaf 1431 H
I’tikaf tahun ini BEDA!
I LOVE U FULL MY FRIENDS!
Tetap menjadi yang terbaik!
Tetap semangat!
Keep Smile!
J Wiji
Keep Smile!
J Wiji
>> Apapun yang terjadi, menorehkan sebuah catatan yang indah untuk dijadikan sebagai ‘Kisah Klasik Masa Depan’
Do your BEST !
Keep Istiqomah and Stay Iffah…
*_Nita_*
>> Kesan & Pesan
Tidak bisa di ungkapkan nih…. Coz disini sangat luar biasa loh…
Pelajaran yang tidak bias di dapat dari tempat yang mahal(bangku kuliah)…
TETAP SEMANGAT…!!!
and JANGAN MENYERAH APAPUN YANG TERJADI….
ALLAHU AKBARR….!!
Wassalam
Wassalam
**Yan**
>> Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalaamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh
Ikhwah fillah…
Kesan & Pesan tuk GEMMA on Ramadhan 1431 H
Kesan ane…. Subhanallah walhamdulillah….tuk amaliah2 yang di lakukan.
Semoga keikhlasan selalu berada dalam hati2 kita. Ane bersyukur bias berkumpul dengan teman2 Shalih, InsyaAllah….
Apalagi, terciptanya ukhuwah yang indah... ALLAHU AKBAR!!! 3x
Keep On Learn, guys….
Pesan ane….
· Ridho Orangtua, Ridho ALLAH SWT
· Luruskan niat hanya karena ALLAH SWT & RasulNya
· Berkata baik atau diam
· Penerimaan yang baik merupaka sikap muslim sejati J
Billahi taufiq walhidayah ridho wal inayah
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh….
_Ummy Athiyyah binti Hasanuddin Tasmad_
>>Segala Puji bagi ALLAH… Kami memujiNya serta memohon pertolongan dan ampunanNya, kami berlindung kpd ALLAH dari kejahatan diri kami…
Taon kemaren ane ikut I’tikaf dengan status sebagai peserta, tp taon ini ane dikasih kesempatan utk bergabung bersama GEMMA. Senang bisa mengenal n bergabung dgn teman2 GEMMA yg Luuarrrr biasa….. Luar biasa kompaknye, luar biasa makannye, luar biasa persaudaraannye…, luar biasa semangatnye, luar biasa rajinnye, luar biasa berantakannye ntu sekret, luar biasa solidnye, luar biasa ngantuknye kalo pas rapat malem2, luar biasa mantab….
Gemma telah menciptakan berbagai rasa…ada rasa strawberry, kadang suka bikin kejutan yang ditimbulkan dari rasa asemnya. Truz ada rasa cokelat yaitu manis, semoga persahabatan GEMMA semanis cokelat. Lalu ada rasa Cuppucino yg sedikit pahit2 tp manis, semoga persaudaraan Gemma walaupun banyak kerikil2 yang menjadi hambatan tp persaudaraan ini akan manis utk dikenang. Ada juga rasa pedas akan muncul, jik ane melihat ruangan secret yang berantakan.
Berbagai macam karakter dr yang pemalu sampe yg malu2in, dari yg pendiem ampe yg paling rame, dari yg penyabar mpe yang pemarah, dri yg penyayang sampe ada yg cueks abis, dr yang serius, periang mpe yg paling gokil, dari yg gazebo, jayus mpe yg ambegan…. Macam2 situasi yg dilalui selama I’tikaf, ngantuk, susah tidur, susah ke toilet (ngantri banget), dari yg tadinya laper mpe kenyang lagi…. Seru ya….
Terima kasih GEMMA….karena kalian telah membuat hari2ku bahagia. Terima kasih GEMMA….karena kalian telah memberiku semangat baru…. Terima kasih GEMMA….karena kalian telah memberiku pengalaman dan memperkenalkan aku dg persahabatan…. Terima kasih GEMMA….karena sudah menjadi keluarga ke-2 buatku…. Terima kasih GEMMA….karena kalian telah membuatku menangis saat aku rindu akan ukhuwah yg telah dibangun…. Terima kasih GEMMA…karena telah mengubah hidupku yg kosong….
Semoga rasa persahabatan, kekompakan, persaudaraan di dalam GEMMA tak luntur oleh waktu….bahkan bisa terus menebal dan terus menebal didalam hati sehingga susah untuk dilupakan….
Sekretariat GEMMA, 30 Ramadhan 1431 H
_Mela si punya ceria_
_Mela si punya ceria_
>> Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalaamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh
Subhanallah walhamdulillah…. I’tikaf yg berbeda sungguh kualami di tahun ini…
Keindahan beribadah amat terasa… Keni’matannya begitu melekat… Betapa tidak… I’tikaf tahun ini kondisi jiwa dan raga selaras terasa…. I’tikaf tidak hanya sebagai jembatan utk lebih dekat dengan ALLAH (beribadah), namun sebagai momen indah utk berlomba dalam kebaikan. Melayani jama’ah terasa tdk sekedar berlelah2 semata, namun ada ‘ruh’ yg tercipta disana… Ukhuwah lah yg menjadi ruh disetiap da’wah yg berlangsung selama I’tikaf tahun ini… Ukhuwah yg hangat. Bukan yg sekedar bertemunya kedua jasad yg saling menyapa, namun bermainnya hati utk saling mengenal satu sama lain, saling memahami, sampai tolong menolong sdh mnjadi kebiasaan yg tanpa harus diminta. Ukhuwah yg di dalamnya ada Cinta karena Rabbnya…. Dari ukhuwah yg karena CintaNya itupun yg mnjadkan hubungan panitia dg jama’ah tercipta dg sangat baik. Smoga bs lbh baik lagi di thn berikutnya.
Meski bnyak hal yg dialami selama I’tikaf kali ini,mulai dr rasa kesal karna kecewa, jenuh, sampai rasa lelah bercampur laper (hehe), namun…rasa bahagia yg paling berkuasa, saat sapa hangat uhuwah yang membelai lembut semua rasa2 itu hilang melebur….
Semoga ukhuwah yg tercipta di GEMMA sekarang ini…mampu menjadikan Da’wah tak hanya sebagai pekerjaan fisik semata, namun mampu menghadirkan ketulusan hati utk saling mencintai karnaNya, hingga kita dpt saling mengenal dg baik, saling memahami, dan tolong menolong dalam kebaikan sebagai buah dari kekokohannya ukhuwah islamiyah kita…. Semoga ALLAH Istiqomahkan langkah kaki kita snantiasa dalam kebaikan di jalan Da’wahNya…. Amiin…
Tetap Semangat GEMMA!!! Yo….makin Solid sob…!!! ALLAHU AKBAR!!!
@_@ Nisa Perindu Syahid____
semoga dengan membaca pesan perasaan yang dahulu pernah kita tulis sebagai ungkapan dari hati yang paling dalam tentang perjalanan kita bersama GEMMA bisa menambah semangat dihati kita untuk tetap istiqomah, tetap menjadi pemuda yang cinta dengan masjid, tetap menjadi pemuda yang ikut serta menorehkan tinta emas dijalan dakwah, kita mulai dari yang terkecil, kita sebar benih-benih cinta persahabatan yang kita miliki... kita ini ibarat satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang merasakan sakit- maka seluruh angota tubuhpun akan merasakan sakit yang sama.. ya Rabb... semoga GEMMA bisa terus MengGEMMA... amiin..
Jumat, 23 September 2011
Celoteh pejuang-pejuang GEMMA
Bismillahirrahmanirrahim..
Judulnye selintas pena, ya isinya sih tentang kesan-pesan sobat gemma waktu I’tikaf 1431 H taon lalu… siapa tw nanti setelah baca tulisan ini bisa memotivasi sobat gemma yg baru pada bergabung… ^_^
Langsung aja ye… nyooook kita intip langsung… hoho #betawi mode on.
Nyang pertama dari Ketua Gemma Jakapermai (G1), ini di tulis sebelum doi blm menjabat sebagai ketua Gemma loh… motto hidup dari bang “Rasyid ingin jadi hafiz” begitulah nama yang tertera pada akun buku muka adalah “Lisaanul haaliafsahu min lisaanul maqali, action speak louder than a word” beuuuuh… mantaaaab… ^_^
Assalamu’alaikum.Wr.Wb…
Segala puji bagi ALLAH Tuhan semesta alam…
Sebuah perjalanan Ruhani yang luar biasa dapat menjadi bagian dalam kepanitiaan I’tikaf di masjid Jami’ Al-Azhar ini.
Semoga ALLAH memberikan balasan dengan kebaikkan yang banyak dan ALLAH tetap sematkan keimanan dan ketaqwaan atas ibadah kita di bulan Ramadhan… Amiin Yaa Rabbal’alamiin….
Jaga Amanat!
Tetap Semangat!
Ssemoga hidup kita penuh manfaat!
Ilaliqo…. Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Bravo GEMMA!! ^^
Abdul Rasyid S.Ked
Bravo GEMMA!! ^^
Abdul Rasyid S.Ked
Klo yang dibawah ini ungkapan dari pak wakil ketua (G2)… singkat bin irit, jelas dan langsung pada intinya… good..good..good… db (#jempol 2). Klo kata bang rahmat “Allah Tujuan Hidupku, Rasulullah Tauladanku”…. Subhanallah.. Hamasah bang…
Kesan: waktu jadi panitia I’tikaf susah tidur, susah duduk, susah selonjor, karena secret GEMMA sempit.
Pesan: Sekret GEMMA harap DIPERLUAS!
**Rahmat**
**Rahmat**
Klo ini adalah pesan kesan dari bang irfan sang pewaris negri(SPN), bang irfan ini mempunyai motto hidup “do the best when u do something”. Siiipdah..^^
_Kesan & Pesan_
Keep HAMASAH!!!
Af1 tiada kesan & pesan yang dapat ana tulis disini selain doa buat teman2 panitia, harapannya kepanitiaan I’tikaf ini dapat selalu lebih baik dari tahun2 sebelumnya. Wabil khusus untuk semua temen2 GEMMA untuk selalu meningkatkan kondisi Ruhiyah kita.
“Tiada kata seindah do’a, tiada hari tanpa beramal.”
Keep Spirit & Istiqomah!!! J
_ Irfan SPN (Sang Pewaris Negri)_
_ Irfan SPN (Sang Pewaris Negri)_
Nama panggilannya tofan, lebih lengkapnya Tohan Hanif Ramadhan,,, sekarang doi lg sibuk sekolah kembali disalah1 pesantren daerah Bekasi, tp klo libur doi ttp menyempatkan untuk silaturahim ke gemma..
“Bersyukurlah apa yang engkau miliki, berpikirlah, bekerjalah, jangn buruk sangka, hormatilah seseorang walaupun engkau tidak dihormati, jngn kotori kolam yg keruh tp bersihkanlah, terimalah takdirmu, dan jangan lupa tuk merenung”, ini jadi motto hidup dari seorang tofan loh… keren deh…
-Kesan & Pesan-
*H-1 Lebaran Dipagi hari yang cerah*
*H-1 Lebaran Dipagi hari yang cerah*
“Karena begitu banyak kesan & pesan secara mendalam di khawatirkan saya menulis ini [kesan & pesan] seperti menulis sebuah novel. Oleh karena itu singkat kata “Terus Berjuang GEMMA”
Sekian dan terima kasih…
9 September 2010
30 Ramadhan 1431 H
Tofan Hanif Ramadhan
Ada Aiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiim….hehehe klo gak ada aim bisa2 cucian baju numpuk nih…hoho wew.. jangan berpikir yang macem-macem dulu niy, selama I’tikaf doi yang ngurusin pakaian jama’ah itikaf slm 10 hari looooh. Dibantu sama rekan kerjanya yaitu bang rahmat untuk mengantarkan pakaian jama’ah ketempat laundry pakaian. Luaaaaaaaaar biasa ,,,, biasa diluaaaar…hehe
Mau cerita niy..dulu de aim ini yang paling muda loh usianya di gemma.. sedikit mendengar cerita awal mulanya doi bisa bergabung digemma karena doi pingin banget motong kambing saat idul adha, trs kata salah seorang dari pengurus gemma ngajak doi untuk masuk gemma, begini rayuannya “klo mau ikut motong kambing, masuk gemma dulu” kurang lebih begitu rayuannya. Mottonya de aim “Meraih Mimpi dengan Sempurna”…. Goodluck ye yang mau ujian tahun ini.
Kesan2 & Pesan2
Agar GEMMA selalu maju dan di kenal di masyarakat luas….
Menjadi generasi penerus Bangsa….
Serta GEMMA harus mempunyai ide2 yang cemerlang untuk mengajak kaum muda untuk bertaqwa kepada ALLAH dengan menyelenggarakan kajian2, mabit, dll sehingga kaum muda tidak terjerumus ke jurang kesesatan….
Thanks…..^^
_Aim_
ahmad tarmizi seorang pemuda yang kalem, murah senyum dan menggemaskan... ahihihi niy dia komen waktu itikafnya...
GEMMA @ukhuwah
meski baru beberapa bulan ana bergabung dengan Sobat GEMMA,,,,banyak hal yang dapat ana pelajari khususnya dalam menjalin ukhuwah islamiyah dengan sesama ,,,trz berbagai kegiataan dan kajian islam yang menambah wawasan ana ,,,Sobat GEMMA juga remaja yang luar biasa, ditengah glombang era globalisasi yang begitu dahsyat & tak sedikit teman" kita yg terbawaarus'y,,,,namun tman" GEMMA berusaha tukbelajar dan mensyiarkan islam ,,,,,
Maju trz bwt GEMMA "ALLAHUAKBAR",,,,,@_@mizi
meski baru beberapa bulan ana bergabung dengan Sobat GEMMA,,,,banyak hal yang dapat ana pelajari khususnya dalam menjalin ukhuwah islamiyah dengan sesama ,,,trz berbagai kegiataan dan kajian islam yang menambah wawasan ana ,,,Sobat GEMMA juga remaja yang luar biasa, ditengah glombang era globalisasi yang begitu dahsyat & tak sedikit teman" kita yg terbawaarus'y,,,,namun tman" GEMMA berusaha tukbelajar dan mensyiarkan islam ,,,,,
Maju trz bwt GEMMA "ALLAHUAKBAR",,,,,@_@mizi
**Ahmad Tarmizi**
Kamis, 22 September 2011
Serpihan Hati "Nikah Itu Murah"
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada kita semua, hingga kini kita masih diberikan kesempatan untuk menikmati apa yang telah diciptakan-Nya. Shalawat serta salam kita haturkan pada Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang senantiasa menjalankan sunahnya.
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT pada akhirnya kegiatan SERPIHAN HATI (SEMINAR PILIHAN HANGAT DAN DINANTI) telah selesai dilaksanakan dengan baik… ^_^ acara dimulai pukul 09.30 WIB sampai jam 15.30 WIB, tidak tanggung-tanggung GEMMA mengundang para pakar langsung dari bidangnya masing-masing. Dari segi psikologi diisi oleh Ustzh.Lely Latifah, S.Psi dengan tema “mengkomunikasikan cinta”, dari segi Syari’ah diisi oleh Ust. Budi Darmawan, S.Psi dengan tema “Cinta tak pernah meminta untuk menanti” dan dari segi Kesehatan diisi oleh dr. Susi dengan tema”Sehatkan diri 100% , siap menikah!” dan untuk bintang tamunya ada performance dari ZERO Nasheed loooh… gimana gak seru tuh acaranya… dari segi syariahnya dapet, psikologinya dapet dan dari kesehatannya juga jadi tau, so jangan ragu lagi untuk mnikah… kalo dah siap segera lanjutkan.. ^^
Ust. Budi Darmawan, S.Psi
dr. Susi (Jilbab Ungu)
Ustzh. Leli Latifah, S.Psi
performance ZERO "Gadis Ayu"
GEMMA juga mengucapkan terimakasih kepada para donatur yang telah membantu untuk kegiatan ini dan para sponsor dari ZIS Indosat, Bank Muamalat, HPA, PKPU, BNI Cab. Lippo Cikarang, DPD PKS Bekasi, AIN Store, PU, DPR-RI, PT. Indonesia Chemicon, Qirani, Trimax, Omah Kreatif, Tiram dan Media partner seperti Radio Dakta 107 FM yang telah membantu menyiarkan acara SERPIHAN HATI sehingga bisa diketahui oleh warga Bekasi sampe ke pelosok-pelosoknye, juga Radio Suara As Syafi’Iyah AM 792 Khz yang telah mengundang GEMMA untuk siaran, wuuuuuuuuuuuuiiiiihhh ternyata rasanya siaran begitu ya.. deg-degan juga, grogi juga, padahal mah gak berhadapan langsung dengan orang banyak Cuma ngomong langsung ke telinga banyak orang…hehehe # pada ngerti gak ya maksudnye… @_@
intinya mah kita seneng bisa dikasih kesempatan bisa ngerasain siaran diradio… kapan-kapan undang GEMMA lagi ya…hehee.. jangan sampe kelewat niy terimakasih juga untuk TV Badar yang udah ngeliput acara kita (GEMMA).
Oo-ow hamper lupa.. klo donatur, sponsor dan media partner dah disebutin, acara ini gak bakal terlaksana dengan lancar klo kita gak punya tempat dengan fasilitas lengkap yang disediakan, Jazakumullah khoiron katsiron kepada para DKM Masjid Jami’ Al-Azhar Jakapermai udah mengijinkan GEMMA minjem AULAnya untuk acara SERPIHAN HATI sekaligus menjadi Basecamp untuk para Aktivis Dakwah GEMMA….
hooooooaaaaaaaaaaaaammmm… singkat cerita acara SERPIHAN HATI yang sudah berlangsung tanggal 24 Juli 2011 alhamdulillah sukses, banyak ilmu yang Insya Allah bisa bermanfaat untuk para peserta yang udah menghadiri acara ini, jazakumullah khoiron katsiron untuk para peserta yang super dahsyat yang dah dateng ke acara SERPIHAN HATI… mohon maaf jika banyak kekurangan dari kami selaku panitia acara ini… kritik dan saran bisa langsung kirim ke alamat e-mail : gemmacinta_ukhuwah@yahoo.com. Selesaideh ceritanya…. Tetap kunjungi blog kami ya untuk mengetahui acara-acara yang akan diselenggarakan oleh GEMMA Jakapermai selanjutnya.. ^_^
“Gemma Menebar Ukhuwah, Jalankan Amanah, Menjunjung Risalah”
Salam Ukhuwah
Wassalamu’alaikum wr wb
Selasa, 20 September 2011
Mengambil Pelajaran Dalam Setiap Peristiwa
KISAH NELAYAN JEPANG 2)
Ada sebuah cerita tentang nelayan Jepang yang insaya Allah bisa kita ambil hikmahnya. Orang Jepang sejak lama menyukai Ikan yang segar. Tetapi tidak banyak ikan yang tersedia di perairan sekitar Jepan dalam beberapa dekade ini.
Jadi untuk memberi makan populasi Jepang, kapal-kapal penangkap ikan bertambah lebih besar dari sebelumnya. Semakin jauh nelayan pergi, maka waktu yang dibutuhkan pun semakin lama untuk membawa hasil tangkapannya ke daratan. Jadi, ikan yang dibawanya tersebut sudah tidak lagi segar. Orang Jepang tidak menyukai rasanya. Untuk mengatasi permasalahan ini, perusahaan memasang freezer dalam kapal mereka.
Mereka akan menangkap ikan dan langsung membekukannya di laut. Freezer memungkinkan kapal-kapal nelayan untuk pergi senakin jauh dan lama, namun, orang Jepang dapat merasakan perbedaan rasa antara ikan beku dan ikan segar, dan mereka tidak menyukai ikan beku. Kemudian sebuah gagasan baru kembali dipakai oleh perusahaan penangkap ikan, yaitu dengan cara memasang tangki-tangki penyimpan ikan dalam kapal mereka. Setelah menangkap ikan para nelayan langsung memasukkan ikan tersebut ke dalam tangki hingga berdempet-dempetan.
Setelah selama beberapa saat saling bertabrakan, ikan-ikan tersebut berhenti bergerak. Mereka kelelahan dan lemas kendatipun tetap hidup. Namun orang Jepang masih tetap dapat merasakan perbedaannya. Karena ikan tadi tidak bergerak selama berhari-hari, mereka kehilangan rasa segar ikannya. Orang segar menghendaki ikan segar yang lincah, bukan ikan segar yang lemas.
Selanjutnya cara apa lagi yang dilakukan oleh para nelayan untuk menjaga agar ikannya tetap segar, sehingga diminati oleh masyarakat Jepang? Solusi terbaiknya ternyata sederhana, sangat sederhana!
Perusahaan perikanan Jepang tetap menyimpan ikan tersebut di dalam tangki, tetapi kini mereka memasukkan ikan hiu kecil ke dalam masing-masing tangki. Memang ikan hiu memakan sedikit ikan, tetapi kebanyakan ikan sampai dalam kondisi hidup dan sangat segar. Ikan-ikan tersebut ternyata tertantang untuk bertahan hidup dari ancaman.
***
Ya Ayyuhal Ikhwah, dari cerita ini Ki Dalang tidak membahas pada kreatifitas nelayan-nelayan Jepang tapi menitikberatkan pada kalimat ini: orang segar menghendaki ikan segar yang lincah, bukan ikan segar yang lemas.
Artinya apa wahai saudara-saudaraku? Orang segar membutuhkan ikan yang segar, ikan yang masih aktif bergerak. Sehingga ketika tiba waktunya untuk disayat dengan pisau masih terasa kesegarannya, masih terasa kaya nutrisinya, dan sudah barang tentu rendah kalorinya.
Orang segar tidak butuh dengan ikan yang tidak segar, lemas, atau mati bahkan busuk.
Begitupula dengan masyarakat kita. Masyarakat yang segar butuh kader-kader dakwah yang segar. Bukan untuk disembelih ataupun disayat dengan pisau. Tapi untuk memberikan tambahan kesegaran yang lebih kepada mereka. Mereka butuh kader-kader dakwah yang senantiasa enerjik, yang tetap semangat dalam kondisi apapun, dan tentunya mampu memberikan kesegaran kepada mereka di tengah himpitan hidup yang membelenggu. Kesegaran yang bagaimana?
Kesegaran yang berupa semangat membina yang tak pernah padam, keluasan ilmu, tawadhu’, jujur, dermawan, bersih, peduli, itqon (profesional), dan terus menerus beramal nyata yang benar-benar dirasakan oleh mereka. Kedatangan kita ditunggu sampai-sampai mereka bernyanyi seperti lirik lagu ini: datanglah, kedatanganmu kutunggu, telah lama, telah lama ‘ku menunggu…3)
Setiap pekannya kesegaran kita ditunggu oleh mereka. Koreksi kita pada tilawah mereka, ilmu tajwid yang menuntun mereka, hadits-hadits Arba’in yang kita bacakan kepada mereka, taujih yang kita sampaikan kepada mereka, bahkan telinga tebal dan kesediaan kita untuk mendengarkan keluhan mereka.
Ayyuhal ikhwah, itu semua butuh kreatifitas kita sebagai refleksi kesegaran itu. Jangan sampai kreatifitas itu baru muncul pada saat kita memang terdesak atau ketika malaikat maut sudah muncul di depan hidung kita. Selagi masih ada suasana kondusif di negeri kita tercinta ini yang memungkinkan kita dengan nyaman dan aman untuk melakukan syiar-syiar kebaikan maka manfaatkanlah itu. Mumpung kesempatan itu masih ada. Suasana aman kiranya lebih baik daripada suasana chaos.
Dus, ketika suasana politik sudah akan menurun desibel hiruk pikuknya, maka sudah saatnya Anda semua sebagai kader dakwah mengasah kembali pedangnya yang tumpul, tapal kudanya yang sudah aus, rentangan busur panahnya yang sudah kendor untuk kembali dibina dan membina, untuk kembali memikirkan sejatinya asholah dakwah itu. “Kembali ke barak!!!”, kata teman Ki Dalang.
Teruslah bergerak, teruslah beramal, karena itu membuat Anda semua para kader dakwah senantiasa segar.
Bergeraklah, sungguh air yang diam itu akan menjadi bibit penyakit. Jadilah air yang mengalir yang senantiasa memberikan manfaat pada jalan yang dilewatinya.
Bergeraklah, karena diam berarti kematian. 4)
Bergeraklah, karena diam itu adalah busuk.
Bergeraklah, maka Allah akan menggerakkan hati manusia. Taharaku wallahu sayuhariku qulubannas.
Bergeraklah engkau.
Jadilah ikan segar!
Wallahua’lam bishshowab.
Ada sebuah cerita tentang nelayan Jepang yang insaya Allah bisa kita ambil hikmahnya. Orang Jepang sejak lama menyukai Ikan yang segar. Tetapi tidak banyak ikan yang tersedia di perairan sekitar Jepan dalam beberapa dekade ini.
Jadi untuk memberi makan populasi Jepang, kapal-kapal penangkap ikan bertambah lebih besar dari sebelumnya. Semakin jauh nelayan pergi, maka waktu yang dibutuhkan pun semakin lama untuk membawa hasil tangkapannya ke daratan. Jadi, ikan yang dibawanya tersebut sudah tidak lagi segar. Orang Jepang tidak menyukai rasanya. Untuk mengatasi permasalahan ini, perusahaan memasang freezer dalam kapal mereka.
Mereka akan menangkap ikan dan langsung membekukannya di laut. Freezer memungkinkan kapal-kapal nelayan untuk pergi senakin jauh dan lama, namun, orang Jepang dapat merasakan perbedaan rasa antara ikan beku dan ikan segar, dan mereka tidak menyukai ikan beku. Kemudian sebuah gagasan baru kembali dipakai oleh perusahaan penangkap ikan, yaitu dengan cara memasang tangki-tangki penyimpan ikan dalam kapal mereka. Setelah menangkap ikan para nelayan langsung memasukkan ikan tersebut ke dalam tangki hingga berdempet-dempetan.
Setelah selama beberapa saat saling bertabrakan, ikan-ikan tersebut berhenti bergerak. Mereka kelelahan dan lemas kendatipun tetap hidup. Namun orang Jepang masih tetap dapat merasakan perbedaannya. Karena ikan tadi tidak bergerak selama berhari-hari, mereka kehilangan rasa segar ikannya. Orang segar menghendaki ikan segar yang lincah, bukan ikan segar yang lemas.
Selanjutnya cara apa lagi yang dilakukan oleh para nelayan untuk menjaga agar ikannya tetap segar, sehingga diminati oleh masyarakat Jepang? Solusi terbaiknya ternyata sederhana, sangat sederhana!
Perusahaan perikanan Jepang tetap menyimpan ikan tersebut di dalam tangki, tetapi kini mereka memasukkan ikan hiu kecil ke dalam masing-masing tangki. Memang ikan hiu memakan sedikit ikan, tetapi kebanyakan ikan sampai dalam kondisi hidup dan sangat segar. Ikan-ikan tersebut ternyata tertantang untuk bertahan hidup dari ancaman.
***
Ya Ayyuhal Ikhwah, dari cerita ini Ki Dalang tidak membahas pada kreatifitas nelayan-nelayan Jepang tapi menitikberatkan pada kalimat ini: orang segar menghendaki ikan segar yang lincah, bukan ikan segar yang lemas.
Artinya apa wahai saudara-saudaraku? Orang segar membutuhkan ikan yang segar, ikan yang masih aktif bergerak. Sehingga ketika tiba waktunya untuk disayat dengan pisau masih terasa kesegarannya, masih terasa kaya nutrisinya, dan sudah barang tentu rendah kalorinya.
Orang segar tidak butuh dengan ikan yang tidak segar, lemas, atau mati bahkan busuk.
Begitupula dengan masyarakat kita. Masyarakat yang segar butuh kader-kader dakwah yang segar. Bukan untuk disembelih ataupun disayat dengan pisau. Tapi untuk memberikan tambahan kesegaran yang lebih kepada mereka. Mereka butuh kader-kader dakwah yang senantiasa enerjik, yang tetap semangat dalam kondisi apapun, dan tentunya mampu memberikan kesegaran kepada mereka di tengah himpitan hidup yang membelenggu. Kesegaran yang bagaimana?
Kesegaran yang berupa semangat membina yang tak pernah padam, keluasan ilmu, tawadhu’, jujur, dermawan, bersih, peduli, itqon (profesional), dan terus menerus beramal nyata yang benar-benar dirasakan oleh mereka. Kedatangan kita ditunggu sampai-sampai mereka bernyanyi seperti lirik lagu ini: datanglah, kedatanganmu kutunggu, telah lama, telah lama ‘ku menunggu…3)
Setiap pekannya kesegaran kita ditunggu oleh mereka. Koreksi kita pada tilawah mereka, ilmu tajwid yang menuntun mereka, hadits-hadits Arba’in yang kita bacakan kepada mereka, taujih yang kita sampaikan kepada mereka, bahkan telinga tebal dan kesediaan kita untuk mendengarkan keluhan mereka.
Ayyuhal ikhwah, itu semua butuh kreatifitas kita sebagai refleksi kesegaran itu. Jangan sampai kreatifitas itu baru muncul pada saat kita memang terdesak atau ketika malaikat maut sudah muncul di depan hidung kita. Selagi masih ada suasana kondusif di negeri kita tercinta ini yang memungkinkan kita dengan nyaman dan aman untuk melakukan syiar-syiar kebaikan maka manfaatkanlah itu. Mumpung kesempatan itu masih ada. Suasana aman kiranya lebih baik daripada suasana chaos.
Dus, ketika suasana politik sudah akan menurun desibel hiruk pikuknya, maka sudah saatnya Anda semua sebagai kader dakwah mengasah kembali pedangnya yang tumpul, tapal kudanya yang sudah aus, rentangan busur panahnya yang sudah kendor untuk kembali dibina dan membina, untuk kembali memikirkan sejatinya asholah dakwah itu. “Kembali ke barak!!!”, kata teman Ki Dalang.
Teruslah bergerak, teruslah beramal, karena itu membuat Anda semua para kader dakwah senantiasa segar.
Bergeraklah, sungguh air yang diam itu akan menjadi bibit penyakit. Jadilah air yang mengalir yang senantiasa memberikan manfaat pada jalan yang dilewatinya.
Bergeraklah, karena diam berarti kematian. 4)
Bergeraklah, karena diam itu adalah busuk.
Bergeraklah, maka Allah akan menggerakkan hati manusia. Taharaku wallahu sayuhariku qulubannas.
Bergeraklah engkau.
Jadilah ikan segar!
Wallahua’lam bishshowab.
Langganan:
Postingan (Atom)